Uh,.... kucoba telan bulat-bulat resah ini dan kubiarkan masuk terus ke tenggorokanku, mudah-mudahan kini sudah sampai dan bersemayam di dalam dada, biar dada ini sesak dengan segala resah yang ada.
Kucoba nikmati resah yang sudah ada dalam dada ini, .... uhhh, merdunya dentuman dada,... bergejolak dan terus bergejolak, seperti syair lagu yang terus berdetak-detak, bersemagat namun syairnya tak menentu.
huhhhh .... kucoba tarik nafas dan kubuang dengan cepat.
Semua yang kulakukan untuk meghilangkan resah ini tak tercapai,... kucoba bersenandung,... eh malah terbayang masa lalu. Lalu kucoba lagu yang lain,... ah lumayan. Syair lagu ternyata berpengaruh juga pada rasa ini.
Seandainya bisa kusapa bahagiaku akan kusapa sampai pagi. Namun entahlah bahagiaku entah pergi kemana minggu-minggu ini,... mudah-mudahan dia akan kembali ada dalam dada ini dan tetap tinggal disini,... dalam dada ini, agar kubisa mengendalikan bila resah terpaksa harus kutelan bulat-bulat lagi.
Kucoba nikmati resah yang sudah ada dalam dada ini, .... uhhh, merdunya dentuman dada,... bergejolak dan terus bergejolak, seperti syair lagu yang terus berdetak-detak, bersemagat namun syairnya tak menentu.
huhhhh .... kucoba tarik nafas dan kubuang dengan cepat.
Semua yang kulakukan untuk meghilangkan resah ini tak tercapai,... kucoba bersenandung,... eh malah terbayang masa lalu. Lalu kucoba lagu yang lain,... ah lumayan. Syair lagu ternyata berpengaruh juga pada rasa ini.
Seandainya bisa kusapa bahagiaku akan kusapa sampai pagi. Namun entahlah bahagiaku entah pergi kemana minggu-minggu ini,... mudah-mudahan dia akan kembali ada dalam dada ini dan tetap tinggal disini,... dalam dada ini, agar kubisa mengendalikan bila resah terpaksa harus kutelan bulat-bulat lagi.
Bandung, 1 September 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar